Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 04:48:58【Sehat】918 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(4722)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
Artikel Terkait
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- 8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
- Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal
Resep Populer
Rekomendasi

PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia

Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih

Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu

Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak

Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional